Di tengah geliat usaha mikro kecil menengah (UMKM) yang terus berkembang di berbagai daerah, kisah UMKM peyek milik Ibu Wahono menjadi inspirasi tersendiri. Sudah berdiri selama 35 tahun, usaha peyek ini tetap bertahan dengan produk andalan berupa peyek ikan teri dan gereh, yang dikenal luas terutama oleh pelanggan setianya. Berbeda dengan tren pemasaran digital yang kini marak, Ibu Wahono memilih untuk mempertahankan cara tradisional dalam memasarkan produknya. Dengan keterbatasan tenaga dan usia yang sudah tidak muda lagi, usaha peyek ini hanya melayani pelanggan langganan yang tersebar dari berbagai daerah, tidak hanya di Botokenceng saja.
Kepercayaan dan loyalitas pelanggan menjadi modal utama yang menjaga kelangsungan usaha ini. Ibu Wahono menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan modal, teknologi, hingga pemasaran. Namun, kekuatan utama UMKM ini terletak pada kualitas produk dan hubungan baik dengan pelanggan serta bahan baku yang mudah diperoleh. pentingnya pemanfaatan kekuatan yang ada untuk meningkatkan daya saing, seperti yang telah dilakukan Ibu Wahono dengan menjaga kualitas peyek dan membangun hubungan erat dengan pelanggan.
Meskipun belum memanfaatkan pemasaran online, usaha ini tetap bertahan berkat kepercayaan pelanggan yang sudah terbangun selama puluhan tahun. Kisah UMKM peyek Ibu Wahono mengingatkan kita bahwa keberhasilan usaha tidak selalu ditentukan oleh skala besar atau teknologi canggih, tetapi juga oleh konsistensi, kualitas produk, dan kepercayaan pelanggan. Dengan semangat dan dedikasi selama 35 tahun, UMKM peyek Ibu Wahono tetap menjadi bagian penting dari perekonomian lokal dan warisan kuliner yang patut dilestarikan. Semoga kisah ini menginspirasi pelaku UMKM lain untuk terus bertahan dan berkembang sesuai dengan potensi dan kondisi masing-masing.